Kamis, 28 November 2013

Lintasan Hidup

                                                            Jalan yang berkelok-kelok

                                                         Jalan yang lurus dan mulus

jika dihadapkan oleh kedua jalan itu, jalan mana yang akan anda pilih?

Kebanyakan orang mungkin akan memilih jalan yang lurus dan mulus, mengapa demikian? itu karena mereka tidak pernah berpikir lebih dalam dan memaknai kedua jalan itu.

Jika mereka bertanya kepadaku tentang jalan mana yang akan aku pilih, tentu saja dengan lantang aku akan menjawab "aku lebih memilih jalan yang berkelok-kelok".

mengapa? padahal jalan lurus kan lebih simpel?

ya, lurus dan mulus kelihatannya memang simpel. Tapi pernahkah kalian berpikir bahwa di jalan yang lurus dan mulus juga tak sedikit menelan korban? itulah kenyataan yang terjadi saat ini. Orang akan dengan semena-mena berjalan di medan yang mulus dan lurus, dengan kecepatan tinggi mereka melesat menuju tempat tujuan. Hal itu berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di medan yang berkelok, bagi orang yang masih menyayangi nyawa mereka, tentu saja dengan hati-hati mereka akan berjalan dengan kecepatan minim jika melalui lintasan ini. itulah alasan mengapa aku memilih jalan ini.

relevansinya dengan kehidupan :

orang yang terbiasa hidup enak dan jarang menemui kendala, kehidupan mereka bagaikan jalanan yang lurus dan mulus, jarang menemui hambatan. Tapi kemulusan itu tak akan bertahan lama, jika mereka berkendara dengan semena-mena dan melesat tanpa perhitungan, nyawa menjadi taruhannya. itulah yang akan terjadi kepada mereka yang memilih jalan yang mereka anggap mudah dan selalu mencari titik aman, suatu masa mereka akan terjatuh karena kesombongannya dan akan begitu terpuruk jika dihadapkan dengan sebuah permasalahan.

Sedangkan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan cobaan, selalu berani mengambil resiko, dan berani keluar dari titik kenyamanan, kehidupan mereka ibarat jalan yang berkelok-kelok, butuh kecermatan agar nyawa mereka tak terancam. Orang yang seperti inilah yang nantinya akan berhasil. selalu ada perhitungan dalam setiap langkahnya. Ada semangat dan perjuangan yang selalu digenggamnya. Permasalahan tak akan menggoyahkan langkah mereka, karena mereka akan berusaha untuk bangkit dan meneruskan perjalanan dengan perhitungan yang mantap.

INGAT!!! Jalan lurus tak selamanya mulus.

tentukan pilihan hidupmu :)


Garis Finish Ayah



terima kasih ayah.. dengan gagah berani kau mengorbankan nyawamu..

Sabtu, 28 Mei 2005
(Hari terakhir aku memeluk ayah). 

Masih jelas dalam ingatanku, ayah terlihat tampan dengan seragam barunya, ia terlihat seperti seorang pembalap nan gagah berani. iya, ayahku memang seorang pembalap, mungkin orang lain tak mengetahui, tapi ia tetap nomor satu bagiku. aku selalu setia duduk manis di samping ayah setiap kali iya mengajakku untuk bepergian. dengan bangga aku menyoraki ayahku untuk mengejar lawan, melesat di jalanan yang penuh dengan tantangan.
Tapi hari itu semua berbeda. Ayah tak seceria biasanya. ketika ayah menjemputku dari sekolah, hanya wajah muram yang bisa aku temui, tak seperti biasanya gumamku saat itu. Dengan bijak aku berfikir, mungkin ayah letih setelah perjalanan panjangnya kemarin.
Ayah adalah satu-satunya lelaki yang aku cintai, tak pernah terbayangkan olehku akan seperti apa hidupku tanpanya. mungkin itulah mimpi buruk yang paling aku takutkan ketika aku masih kecil. 
Sayangnya, mimpi buruk itu benar-benar terjadi. Aku yang saat itu baru saja menginjak usia 10 tahun harus merelakan kepergian ayah untuk selama-lamanya. 
Pantas, hari itu aku seperti kehilangan semangatku. Tak seperti biasanya, aku tak lagi menyoraki ayah untuk menancapkan gas dalam-dalam dan berpacu dijalanan yang kala itu sepi. aku hanya duduk termenung di kursi belakang. tapi ntah apa yang mengerakkan aku saat itu, tiba-tiba aku ingin selalu berada di dekat ayah, memandangi wajahnya dan mendengar suaranya. 

langit tiba-tiba gelap
Jalanan yang penuh dengan lubang telah berhasil ayah lalui, dan rintangan lainnya telah berhasil ayah lewati. ayah benar-benar seorang pembalap yang tangguh. namun sayang, pembalap yang tangguh harus berakhir dijalanan yang mulus tanpa hambatan. Ayah telah sampai pada garis finish yang selama ini ia kejar. hidup dari satu jalan ke jalan lain yang lebih menantang, dan berakhir pula di jalanan. 
Desa Peninggalan, sesuai dengan namanya, disana lah ayah meninggalkanku. pembalap nomor satu bagiku pergi dengan senyum yang tetap mengembang di pipinya. Sebuah tabrakan maut telah mengakhiri hidupnya. Langit menjadi saksi peristiwa itu, saat dimana ayah merelakan hidupnya demi orang-orang yang ia sayangi. "tetaplah bersama mama di rumah, biarkan papa yang pergi bersama om kesana" itulah kata yang berhasil aku pahami setelah kepergiannya. Dengan gagah berani ayah mengorbankan hidupnya, ayah tak ingin aku ikut! bersamanya, dengan sekuat tenaga ayah mendorongku agar nyawaku bisa terselamatkan. ya, dan akhirnya nyawa ayah yang tak bisa tertolong. Darah segar mengalir dari kepalanya, membanjiri seragam baru yang ia kenakan. Kepergiannya diiringi oleh isakan tangis ribuan orang, serta langit yang saat itu juga ikut meneteskan air matanya. 
               mobil yang biasa kami gunakan untuk berpetualang hancur lebur tak berbentuk...


ayah telah mengorbankan nyawanya saat itu, hingga akhirnya aku masih bisa bertahan hingga detik ini, tumbuh dewasa tanpa kehadirannya. kehadiran ayah selama ini, telah membawa arti bagiku dan bagi semua orang yang mengenalnya. 
AYAH.. Selamat! Ayah telah mencapai garis finish yang menjadi ujung dari perjalanan ayah selama ini. ayah akan tetap menjadi pembalap nomor satu bagiku! meski kini ayah telah tiada. Selamat beristirahat ayah, mungkin selama ini ayah letih, setelah berpetualang jauh, sepanjang hidup ayah hingga hembusan terakhir nafas ayah. terima kasih ayah! Tunggu aku di garis finish :')
I Love SEWEDA (Syamsuardi Dura- Alm) 

Selasa, 19 November 2013

Kisah Pilu Rakyat Perbatasan #bridgingcourse



“Mereka ada dan pantas untuk diperhatikan”

Judul film        : Tanah Surga...Katanya
Produser          : Bustal Nawawi
Sutradara        : Herwin Novianto
Tahun Rilis      : 2012

Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alamnya. Layaknya sebuah tanah di surga yang subur, makmur, dan kaya raya. Sumber daya alam yang dimiliki seharusnya mampu menyejahterakan rakyatnya, namun realita yang terjadi pada saat ini justru tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Negeri kita memang makmur dengan sumber daya alamnya, namun tidak demikian dengan nasib rakyatnya. Hal itulah yang tergambar di dalam film berjudul Tanah Surga...Katanya.  
Film yang diproduseri oleh Bustal Nawawi ini mengambil setting di salah satu wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, yaitu antara Kalimantan Barat dan Serawak. Dua negara yang bersebelahan namun sangat berbeda dari segi kesejahteraannya. Wilayah teritorial Indonesia yang ditandai dengan jalan yang penuh bebatuan menggambarkan keadaan negeri yang masih terbelakang, sedangkan wilayah teritorial Malaysia ditandai dengan jalan yang sudah ditutupi aspal nan mulus dan menggambarkan kehidupan rakyatnya yang sudah sejahtera. 
Film ini berhasil mengangkat realita yang terjadi pada rakyat perbatasan saat ini.

Semangat Nasionalisme
Kehadiran sosok pejuang yang dengan keikhlasan hati mempertaruhkan nyawa untuk membela tanah air berhasil dimainkan oleh Hasyim (Fuad Idris) yang merupakan kakek dari Salman (Osa Aji Santoso). Kecintaannya kepada tanah air Indonesia terbukti dalam kontribusinya saat Konfrontasi Indonesia dan Malaysia. Meskipun nasib yang baik tak berpihak kepadanya setelah dengan susah payah ia mempertahankan kesatuan negeri ini, namun ia tetap setia untuk menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negeri yang ia cintai. Semangat nasionalisme itulah yang ia tularkan kepada cucu kesayangannya, Salman.
Ajakan sang ayah (Ence bagus) untuk kehidupan yang lebih layak di negeri tetangga tak dihiraukannya, demi sang kakek dan negeri yang dicintainya. Salman,  “si kecil yang berdarah juang besar” itulah gelar yang patut diberikan kepadanya. Meskipun usianya masih terbilang muda dan pengalaman hidup yang dirasakannya juga belum seberapa, namun berkat kisah-kisah yang didengarnya telah berhasil menumbuhkan jiwa patriotisme di dalam hati bocah kecil yang masih lugu ini. Dengan bangga ia memegang erat Bendera Merah Putih dan membawanya berlari melintasi perbatasan dua negara.
Jika dilihat lebih jauh lagi, film Tanah Surga...Katanya memiliki kesamaan nilai yang terkandung dengan film berjudul Tanah Air Beta yang disutradarai oleh Ari Sihasale. Film ini berkisah tentang permasalahan yang terjadi di Timor-Timor yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diantara ribuan warga masih ada sebagian kecil yang tetap setia menjadi bagian dari negeri Indonesia, meskipun mereka harus rela meninggalkan harta benda serta sanak saudara untuk mengungsi di camp pengungsian yang kehidupannya disana jauh dari kata “sejahtera”, tetapi dengan ikhlas mereka menjalani semua itu demi kecintaan pada negeri ini.

Setia walau tak diperhatikan
Banyak orang yang beranggapan bahwa rumput tetangga jauh lebih hijau. Anggapan itulah yang membuat banyak warga negara yang memilih untuk hijrah ke negara lain, demi mencari kehidupan yang lebih menjanjikan. Tetapi film ini berhasil menyadarkan para penontonnya bahwa di negri ini masih ada jiwa-jiwa yang dengan setia mempertahankan kecintaannya kepada tanah air.
Masih ada rakyat yang setia menjadi bagian dari tanah air ini di daerah perbatasan sana, namun sayang nasib mereka tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Perjuangan yang telah mereka lakukan dan kesetiaan yang selalu mereka pegang erat seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah, agar kehidupan mereka lebih makmur dan bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat yang berada di pusat kota.   
Kisah hidup Hasyim yang digambarkan di dalam film jelas memperlihatkan betapa berat kehidupan yang ia harus jalani demi menjaga kesetiaannya pada negri ini. Hingga akhir hayatnya, Hasyim tak pernah mendapatkan perhatian apa-apa dari pemerintah Indonesia. Hal itulah yang saat ini terjadi di negara kita. Pembangunan belum menjamah daerah-daerah perbatasan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan di perbatasan masih jauh dari kelayakan.

Patut diacungi jempol
Bila dibandingkan dengan karya Herwin Novianto lainnya, seperti Jagat X Code yang dirilis pada tahun 2009, Tanah Surga...Katanya tentu lebih layak untuk dipertontonkan, karena mengandung nilai moral dan juga mengajarkan semangat nasionalisme. Pesan moralnya pun dapat tersampaikan, yaitu untuk tetap menjaga kecintaan pada negeri ini apapun yang terjadi.  
Di samping itu, kualitas  gambar dan pencahayaan yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat cukup apik serta pengaturan musik yang membuat film ini semakin hidup juga dapat dijadikan nilai tambah dari film ini. Para aktor dan aktris juga telah berperan secara totalitas sehingga acting  mereka terlihat lebih natural dan tidak dibuat-buat.  
Film ini juga tidak luput dari kekurangan, ada beberapa adegan yang tidak sesuai dengan jalan cerita, serta beberapa tokoh seperti kepala dusun yang seharusnya berwibawa justru ditampilkan seperti tokoh Gani (Norman Akyuwen) yang jauh dari ciri seorang kepala dusun yang menjadi panutan. Semangat nasionalisme juga hanya dipusatkan pada tokoh Hasyim dan juga Salman. Tetapi itu semua dapat tertutupi dengan kesempurnaan lainnya.
Tak banyak kekurangan yang terdapat di dalam film ini, sehingga film ini layak untuk diacungi jempol. Film ini sangat cocok untuk dijadikan bahan referensi bagi para penonton yang ingin membangkitkan jiwa nasionalisme dan kecintaan pada Tanah Air Indonesia. Semoga film ini dapat menjadi kritikan bagi pemerintah dan membuka mata mereka untuk lebih memperhatikan nasib rakyat di perbatasan. (review film "Tanah Surga...Katanya)    

Jumat, 08 November 2013

kabar dari peri hujan

ditengah keheningan malam,
peri hujan datang menyampaikan sebuah kabar.
lewat untaian nada mereka sampaikan kabar itu,
kabar tentang tanah kelahiranku.
untaian nada yang mereka lantunkan,
mampu menentramkan hati ini,
menjawab kerinduan akan tanah kelahiran,
tanah yang selalu ramai oleh suara peri-peri hujan.

peri hujan mengantarkanku pada lamunan panjang malam itu.
kututup mata dan mencoba menikmati nada yang ada,
sepertinya aku bisa menikmati nada itu.
aku membayangkan diriku berada di tempat yang berbeda,
menginjakkan kaki di tanah kelahiran.
di sebuah rumah dengan jendela yang besar,
aku duduk menatap pemandangan di luar.
bersama secangkir kopi sebagai penghangat,
aku tersenyum melihat peri hujan bermain di luar sana.

mereka datang untuk menghiburku,
menghapus semua tangis dan mengajakku untuk tersenyum.
mereka tertawa tanpa beban,
mereka membisikkan kata-kata di telingaku:
"tetesan ini adalah anugerah"
sontak aku tersenyum lebar dan menarik nafas lega.

tapi sayang, mereka tak bisa bermain terlalu lama,
ada mentari yang mengantri setelahnya.
peri hujan itu pun kembali ke atas awan,
menyiapkan butiran-butiran air untuk kabar selanjutnya.

ketika hujan reda,
aku kembali tersadar dari lamunan panjang itu,
kini aku berada di tempat yang sebenarnya,
menyambut pagi yang tenang di tempat yang baru.
setiap malam, aku selalu menanti kedatangan mereka,
peri-peri hujan yang akan membawaku kembali,
menikmati lamunan panjang seolah aku sedang berada di tanah kelahiran.
terima kasih peri hujan,
akan ku tunggu kabar selanjutnya :)


Kamis, 07 November 2013

An Amazing Girl - Qian Hong Yan ( Extraordinary Girl )

http://www.youtube.com/v/tbYhhDFuZTY?version=3&autohide=1&feature=share&showinfo=1&attribution_tag=xWGb1OQRrelsMC1L8euvDA&autohide=1&autoplay=1

Selasa, 05 November 2013

Persiapan Memperingati Hari Lahirnya FORKOMMI UGM ke-18


YOGYAKARTA, 26 Oktober 2013, Rapat persiapan dies natalis Forum Komunikasi Mahasiswa Minangkabau Universitas Gadjah Mada (FORKOMMI UGM), digelar di Sekretariat FORKOMMI yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 5 Gg Wuni A4 NO. 37 RT 2 RW 1. Rapat dilakukan secara terbuka bagi seluruh anggota. Agenda rapat sore itu adalah untuk melihat bagaimana perkembangan persiapan acara Dies Natalis yang akan diselenggarakan bulan November mendatang, serta pelaksanaan demokrasi dalam penambahan struktur kepanitiaan.
FORKOMMI adalah sebuah paguyuban yang berdiri sejak 5 Oktober 1995. Telah menjadi wadah bagi para anggota (mahasiswa) untuk bisa menyampaikan aspirasi dan mengeksplor segenap kemampuan yang dimiliki serta menjadi ajang untuk mengobati kerinduan kepada sanak saudara yang jauh di kampung halaman. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk dapat merangkul seluruh mahasiswa UGM agar bisa berkontribusi, baik untuk lingkungan sekitar maupun untuk daerah asal.
Dies Natalis FORKOMMI ini adalah salah satu bentuk kontribusi para anggota untuk organisasi yang merupakan panggilan jiwa ini. Perhelatan akbar ini merupakan sebuah gebrakan baru setelah 18 tahun berdirinya FORKOMMI. “Dies natalis ini adalah acara yang sudah dinantikan sejak lama oleh seluruh anggota FORKOMMI, alhamdulillah pada tahun ini kita berkesempatan untuk mewujudkannya” kata Raihan Ariatama selaku Ketua Umum FORKOMMI periode 2013.
Sekretaris Jenderal FORKOMMI Ahmad Farid mengatakan, di dalam setiap pertemuan FORKOMMI akan selalu mengedepankan prinsip demokrasi “Sesuai dengan azaz yang selalu di pegang oleh masyarakat minangkabau, bulek kato dek mufakaik (bulat kata karna mufakat-red), di dalam FORKOMMI ini juga selalu diberikan kebebasan bagi para anggota untuk menyampaikan pendapat dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam pembahasan persiapan acara ini ” ujarnya.
Wujud demokrasi di dalam rapat tersebut dapat dilihat dari kebebasan bagi para anggota untuk menyampaikan saran terhadap rangkaian acara. Di samping itu, demokrasi juga diberikan kepada para anggota baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara dies natalis dan juga struktur kepanitiaan. Para anggota baru juga diberikan kesempatan untuk memilih sendiri kepanitiaan yang akan dipilihnya.
Sekretaris Jenderal FORKOMMI UGM Ahmad Farid selaku Ketua Panitia penyelenggara menyampaikan harapannya, pihaknya menggelar kegiatan ini sebagai sebuah selebrasi terhadap organisai yang telah berdiri semenjak 18 tahun silam “Acara ini adalah sebuah gebrakan baru yang dibuat oleh FORKOMMI UGM, untuk itu dibutuhkan kerjasama dari seluruh panitia untuk turut serta mensukseskan acara ini” harapnya.
Ahlan Fajri salah satu anggota baru FORKOMMI 2013 menyampaikan pendapatnya tentang rapat persiapan dies natalis tersebut. “Benar-benar kesempatan berharga bagi kita anggota baru untuk bisa ikut langsung di dalam acara dan kepanitiaan ini. Tentunya banyak manfaat yang akan kita dapat dari acara ini. Dies natalis ini akan menambah dan meningkatkan rasa kekeluargaan kita. Saya berharap kita dapat saling tolong-menolong demi terselenggaranya acara kita ini” ungkap Ahlan, ditemui seusai rapat.
Sejauh ini persiapan telah dilakukan sedemikian rupa, pemberitahuan mengenai perhelatan akbar ini telah diinformasikan kepada seluruh anggota, baik yang masih berada di UGM maupun yang telah menjadi alumni. Informasi telah disebar melalui media sosial yang ada. Rahma Khairia selaku ketua seksi acara pelaksanaan dies natalis menambahkan, rapat selanjutnya juga akan diberitahukan lebih lanjut melalui media sosial, baik facebook, maupun twitter. Rahma mengharapkan kepada seluruh anggota untuk dapat mengikuti perkembangan terbaru mengenai acara ini yang nantinya akan diperbarui lewat media sosial. (27/10/13)

doa si anak rantau

mandeh (ibu)..
tak pernah terpikirkan sejak dulu, akibat apa yang akan aku tanggung nantinya. ambisiku telah mengalahkan akal sehatku. bukan ambisi yang egois, bukan keinginan yang munafik. aku hanya ingin membahagiakanmu, hanya itu yang ada di dalam pikiranku saat itu, hingga detik ini pun masih sama dan tak akan pernah berubah. tapi, apa yang telah aku perbuat kepadamu? aku hanya menggoreskan kesedihan di hatimu yang begitu tulus menyayangiku. dengan teganya aku meninggalkanmu seorang diri di kampung halaman. mungkin tak terhitung berapa banyak air mata yang engkau habiskan dalam setiap sujud dan doamu.
maafkan anakmu yang telah memilih jalan ini mandeh, sungguh tak pernah terniat di dalam hati ini untuk menyakiti mandeh, setitik pun tak pernah. hanya dengan jalan ini aku bisa membahagiakan mandeh. aku tahu memang semua ini berat mandeh, apalagi untuk seorang ibu yang harus terpisah bertahun-tahun dengan darah dagingnya sendiri. tapi hidup harus terus berjalan mandeh. tak selamanya aku bisa berada di samping mandeh.
setiap kali ku dengar suara mandeh, ada getar yang tak bisa ditutupi, aku tahu mandeh sedang berusaha untuk menutupi segala kesedihan yang mandeh rasakan. dari sini aku bisa merasakan sakit yang mandeh rasakan. tapi apa yang bisa aku perbuat untuk mandeh saat ini? aku tak bisa ada di samping mandeh utuk menghapus air mata mandeh seperti biasanya. aku hanya bisa menghibur mandeh dengan cara yang sederhana.  tapi syukurlah, cara itu cukup ampuh untuk membuat mandeh bisa tersenyum dan tertawa lagi, meskipun rasa sakit yang mandeh rasakan tak akan bisa terobati dengan cara apapun, selain kehadiran anak-anak yang dinantikan di rumah yang kini begitu sepi.
sampai saat ini aku masih belum menjadi orang mandeh. tapi aku akan berusaha menjadi orang hebat, demi mandeh. demi membahagiakan mandeh.  aku hanya bisa menjanjikan kebahagiaan untuk mandeh saat ini. tapi aku akan berusaha hingga akhir hayatku dengan seluruh tenaga untuk mewujudkan janji itu mandeh.  aku percaya, suatu saat nanti janji itu akan terpenuhi. karena aku yakin doa-doa mandeh selalu senantiasa menemani setiap langkahku. restu mandeh selalu aku pegang erat-erat di genggaman ini.
sungguh, aku pun tak sabar ingin memelukmu lagi mandeh. tapi apalah daya. jarak kita sudah teramat jauh sekarang. tunggu aku di kampung halaman mandeh, suatu saat nanti aku pasti akan kembali ke pelukanmu. aku akan membawakan kabar gembira ketika aku pulang nanti. jangan bersedih mandeh, aku baik-baik saja di rantau orang.
doaku malam ini :
YA ALLAH..
hanya ibu yang aku punya saat ini, untuk itu
aku titipkan ibu yang begitu aku sayangi
jagalah ia dalam setiap langkahnya
lindunglah ibu
temani ia dalam menjalani kehidupan ini
ringankan beban yang begitu berat disandangnya
gantikan lah tanganku untuk menghapus air matanya
gantikan lah aku untuk menghiburnya
izinkan aku untuk membahagiakannya Ya Allah
berikan aku kesempatan untuk memenuhi janji-janjiku
jangan ambil ia, sebelum aku sempat membahagiakannya
jangan panggil ia, seperti engkau memanggil ayah ke pangkuanMu
aku masih ingin bersamanya, aku masih sangat membutuhkannya
Ya Allah,
kuatkan aku dalam menjalani kehidupan di rantau ini
kuatkan aku untuk memenuhi janji-janji itu
mudahkan setiap langkahku untuk meraih keridhoanMu
sampaikan lah kerinduan ini kepada ibu yang jauh di kampung halaman

mandeh, salam hangat dan penuh cinta dari anakmu yang kini sedang berdiri di rantau orang :*
I MISS U MOM