Oleh Nelsa Dwi Wahyuni
Semilir angin telah menambah keganasan ombak
Menghantam karang yang kokoh dan kesepian di tengah lautan
Meruntuhkan istana megah dan menawan di hamparan pasir
Menyeret butiran pasir di tepi pantai hingga pertengahan
Cinta ini bagai angin yang bertiup di lautan lepas
Mengundang ombak untuk semakin ganas menerjang karang
Seperti adat yang kini menjadi jurang pemisah antara kita
Menentang kesucian cinta di antara dua insan yang dimabuk
asmara
Semakin kuat cinta itu bersemi di lubuk hati terdalam
Semakin ganas cobaan datang silih berganti menggoyahkan
kuatnya cinta
Angin itu pun bertiup semakin kencang dan berderu layaknya
topan
Mencoba meruntuhkan pondasi yang kita bangun sekian lama
Kerasnya ombak tak menjadi penghalang bagi karang untuk
tetap kokoh
Seperti itulah keabadian cinta yang tertanam di dalam hati
kita
Kokoh layaknya karang yang tertancap di tengah lautan
Tak menghiraukan ombak yang berkali-kali mencoba melemahkannya
Meski mentari terkadang hanya datang sesaat dan kemudian
sirna begitu saja
Namun cinta ini akan tetap bersemayam di dalam hati hingga
ujung nafas
Menanti takdir untuk mempersatukan kita dalam sebuah ikatan
yang pasti
Karena tak akan ada alasan bagi cinta ini untuk pudar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar