Kamis, 05 Desember 2013

Tak ada alasan cinta untuk pudar



 Oleh Nelsa Dwi Wahyuni

Semilir angin telah menambah keganasan ombak
Menghantam karang yang kokoh dan kesepian di tengah lautan
Meruntuhkan istana megah dan menawan di hamparan pasir
Menyeret butiran pasir di tepi pantai hingga pertengahan

Cinta ini bagai angin yang bertiup di lautan lepas
Mengundang ombak untuk semakin ganas menerjang karang
Seperti adat yang kini menjadi jurang pemisah antara kita
Menentang kesucian cinta di antara dua insan yang dimabuk asmara

Semakin kuat cinta itu bersemi di lubuk hati terdalam
Semakin ganas cobaan datang silih berganti menggoyahkan kuatnya cinta
Angin itu pun bertiup semakin kencang dan berderu layaknya topan
Mencoba meruntuhkan pondasi yang kita bangun sekian lama

Kerasnya ombak tak menjadi penghalang bagi karang untuk tetap kokoh
Seperti itulah keabadian cinta yang tertanam di dalam hati kita
Kokoh layaknya karang yang tertancap di tengah lautan
Tak menghiraukan ombak yang berkali-kali mencoba melemahkannya

Meski mentari terkadang hanya datang sesaat dan kemudian sirna begitu saja
Namun cinta ini akan tetap bersemayam di dalam hati hingga ujung nafas
Menanti takdir untuk mempersatukan kita dalam sebuah ikatan yang pasti
Karena tak akan ada alasan bagi cinta ini untuk pudar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar