Ketakutan
yang sungguh luar biasa mungkin kini sedang merasuki alam pikiranku. Menggoyahkan
seluruh pondasi yang selama ini telah aku buat sedemikian kuatnya. Meruntuhkan seluruh
tenagaku sehingga untuk menulis pun rasanya aku tak sanggup. Sungguh, saat ini
aku berada di puncak ketakutanku.
Apakah
kau juga memiliki ketakutan yang sama denganku? Apakah kau juga takut untuk
menjadi dewasa? Semoga saja kau memiliki ketakutan yang sama denganku. Ingin sekali
rasanya aku memiliki teman kecil yang dapat ku ajak berlari menikmati
keindahan. Bermain dan tertawa bersama. Menjalani kehidupan layaknya anak kecil
yang masih sangat polos tanpa beban di pundaknya. Dalam setiap detik yang kau
jalani yang kau tahu hanya bermain dan bermain. Ah, andai saja aku bisa teman.
Aku
tahu mungkin ketakutan ini telah membuat aku jatuh dalam jurang yang begitu
dalam. Membuat aku berlarut-larut dalam ketakutan yang sebenarnya tidak dapat
dihindari dengan cara apapun. Aku tahu, saat ini aku pantas untuk disebut
pengecut. Pengecut yang tidak bisa menghadapi kenyataan bahwa hidup tak akan
selamanya berjalan sesuai dengan apa yang aku inginkan. Apalah dayaku, aku
hanya ingin tetap berada dalam masa kepolosan ini, menjalani hari demi hari
tanpa beban yang menantiku di ujung jalan.
Kita
memang terlahir untuk terus berkembang, dan satu persatu masalah akan
menghampiri untuk membuat kita semakin dewasa. Kita memang diciptakan untuk
menikmati setiap proses yang telah digariskan Tuhan. Kita memang tak bisa
berbuat apa-apa selain hanya berusaha dan tetap berserah diri kepada Tuhan. Aku
tahu semua itu. Aku tahu apa konsekuensi terlahir di dunia ini.
Tapi
apakah ketakutanku ini salah? Ketika dunia yang kau hadapi semakin hari semakin
menunjukkan kekejamannya. Ketika matamu sendiri tak bisa terpejam sedetikpun
saat membayangkan masalah apa selanjutnya yang akan menghampirimu. Ketika orang-orang
disekitarmu yang begitu dipercayai justru berpaling menusukmu dari belakang. Ketika
orang-orang yang kau anggap baik sebenarnya hanya mereka yang menggunakan
topeng untuk menutupi kemunafikan. Kau sendiri tak tahu kemana kau harus
bersandar, selain hanya kepada Tuhan dan mempercayai hati kecilmu. Masih banyak
hal yang menjadi alasan mengapa aku takut untuk menjadi dewasa. Detik-detik
akhir ini tak akan cukup kugunakan untuk menulis apa saja yang telah membuat
aku seperti ini.
Sepertinya
sudah sangat lama aku merasakan hidup yang bebas tanpa bayang-bayang permasalahan
yang tak berkesudahan ini. Aku rasa pantas mengapa aku tak ingin menjadi
dewasa. Tapi, rasanya keinginanku tak akan pernah terwujud. Aku sadar, keinginan
ini terlalu mustahil untuk benar-benar terjadi.
Hari
esok adalah hari dimana aku sudah mulai menginjak masa-masa kedewasaan. Itu berarti
tak akan ada lagi waktu untuk bermain. Tak ada lagi waktu untuk bersantai
bahkan menepi dari permasalahan yang selalu menjadi bayang-bayang. Ini adalah
takdir yang harus aku jalani. Ya, itulah kata-kata yang saat ini aku coba tanam
dalam hatiku.
Beberapa
detik lagi akan menjadi tantangan baru. Setelah hampir 19 tahun aku
menghabiskan hari-hariku melewati suka dan duka semenjak aku terlahir di dunia
ini. Ketika ku tatap diri ini di depan cermin, aku baru menyadari bahwa kini
ketakkutanku benar-benar terjadi. Kini aku sudah beranjak dewasa. Ah, sudah la.
Saatnya kini aku menghadapi kenyataan yang ada. Aku akan berusaha berdamai
dengan keadaan ini. Selamat datang usia 19 tahun, bantu aku untuk bisa
menghilangkan ketakutanku untuk menjadi dewasa.
(Keluhan
gadis kecil ayah yang takut untuk menjadi dewasa)
Note
: Tulisan ini dimuat beberapa detik menjelang ulang tahunku yang ke-19. Semoga saja
tulisan ini dapat menjadi kenangan ketika ketakutanku hilang nanti dan ketika aku
sudah bisa berdamai dengan kedewasaan. Selamat datang 19! #ilovejune #ilove14
Hallo kak ,kakak ngetik ini pas umur 19 dan pas 2014 berarti kakak sudah berumur 24 sekarang ,mungkin kakak dah nikah sekarang.
BalasHapusEhh saya mau nanya kak, agar gak takut jadi dewasa bagaimana? Sekarang saya berumur 19thn pada thn 2019 ini. Hari ke hari saya selalu cemas dan takut.
Semoga kakak baca ini dan bisa berbagi cara menghilangkan rasa cemas dan takut ini